Sejarah Bhujangga Waisnawa


Pura Luhur Bhujangga Waisnawa
Berkaitan dengan Perjalanan Rsi Markendheya

Pura luhur Bhujangga Waisnawa terletak di Dusun Gunung Sari, Jati Luwih, Penebel. Pura ini disungsung oleh pertisentana Bhujangga Waisnawa atau lebih dikenal dengan Maha Warga Bhujangga Waisnawa yang berdomisili baik di Bali maupun luar Bali. Keberadaan pura yang kini berstatus pura kawitan ini, erat kaitannya dengan perjalanan Rsi Markandheya ke Bali sekitar abad VIII. Setelah kedatangannya yang kedua ke Bali yang diawali dengan upacara mendem Panca Datu di sekitar Pura Besakih sekarang, beliau meneruskan perjalanannya untuk mengajarkan penduduk tata cara upacara agama, ilmu pertanian dan keahlian lainnya pada berbagai tempat di Bali.

======================================================

Selain pura di Jati Luwih, masih ada beberapa pura lainnya yang erat kaitannya dengan perjalanan beliau, di antaranya Pura Luhur Sebang Dahat di Desa Puakan, Pura Gunung Raung di Desa Taro, Pura Dalem Murwa di Desa Payangan, Pura Segara Kidul Batu Bolong, Pura Pedharman di Gunung Agung dan beberapa pura lainnya. Jika ditilik dari perjalanan Rsi Markandheya yang pada mulanya berpesraman di Gunung Raung Jawa Timur itu, beliau membangun tempat pemujaan di sekitar danau, laut, desa dan hutan atau gunung yang merupakan titik-titik strategis di daerah Bali.

Pura Luhur Waisnawa Jati Luwih pada mulanya merupakan tempat tapa wana, yakni tempat beliau melakukan tapa dan meditasi memuja kebesaran Hyang Widhi serta kemakmuran jagat Bali di tengah hutan. Sementara beberapa pura yang terletak di Danau Batur, Beratan dan Tamblingan menjadi pura sungsungan jagat. Pura Luhur Waisnawa Jati Luwih terletak di pegunungan yang memiliki udara sejuk serta hawa pegunungan.

Hingga kini, letak pura jauh dari pemukiman penduduk dan menjadi tempat aktivitas spiritual bagi para warga Bhujangga Waisnawa. Letaknya yang berada pada ketinggian membuat indahnya pemandangan. Dari Pura Patali yang dalam sejarahnya dibangun oleh Rsi Bhujangga Canggu bersama-sama dengan Arya Wangbang, pemedek harus melewati jalan menanjak beberapa ratus meter untuk mendapatkan pura ini.

Seperti halnya pura pada umumnya, areal pura yang cukup luas ini terbagi atas nista mandala, madya mandala dan utama mandala. Di madya mandala terletak pelinggih Hyang Guru yang merupakan sarana pemujaan guru yang memberikan pencerahan bagi segenap pemedek. Sementara di utama mandala, selain Gedong terdapat dua Meru yakni Meru Tumpang Pitu dan Meru Tumpang Solas. Areal utama mandala yang cukup luas dan udara yang sejuk membuat pemedek nyaman untuk melakukan persembahyangan.

Selain pura ini, menurut beberapa catatan sejarah bahkan nama Jati Luwih dan Gunung Sari erat kaitannya dengan kisah Ida Bagus Angker atau Ida Bhujangga Rsi Canggu yang merupakan putra dari Rsi Wesnama Mustika melakukan yoga semadi. Dikisahkan sekitar tahun Icaka 1320, setelah kematian Rsi Wesnama Mustika, Ida Bagus Angker pindah dari Sengguhan Klungkung menuju Giri Kusuma. Di sana beliau melakukan yoga semadi. Tempat tersebut akhirnya dikenal dengan Gunung Sari. Sementara tempat tinggal Ida Bagus Angker dinamakan Jati Luwih karena beliau sudah di-dwijati.

Arti Bhujangga

Bhujangga berarti ilmuwan atau cendekiawan, yakni orang-orang yang mempelajari, mengetahui dan mengamalkan ilmu pengetahuan Weda. Weda yang dimaksud baik dalam konteks mantra puja, tatwa agama maupun ilmu pengetahuan seperti pemerintahan, ekonomi, sosial dan sebagainya. Selain itu bhujangga juga berarti pandita. Warga Bhujangga Waisnawa awalnya penganut Hindu Ciwa Waisnawa sehingga menjadi Bhujangga Waisnawa.

Leluhur Bhujangga Waisnawa antara lain Maha Rsi Markandheya, Maha Rsi Waisnawa Mustika, Maha Rsi Madura dan maha rsi Bhujangga Waisnawa yang lain. Para rsi ini sangat tersohor dalam penanaman pendidikan spiritual di Bali dan peranannya bagi perkembangan Hindu dinilai sangat penting. Selain itu terdapat pula para kesatria Bali yang merupakan penganut Hindu Waisnawa seperti Raja Jaya Pangus dan Raja Dalem Tamblingan. Seluruh keturunan baik maha rsi maupun para kesatria Bali tersebut kini terhimpun dalam Maha Warga Bhujangga Waisnawa.

Sesuai dengan keberadaan awalnya, hingga kini keluarga besar Bhujangga Waisnawa masih tetap menekuni tugasnya selaku cendekiawan maupun pandita. Di Bali terdapat sekitar 21 sulinggih Bhujangga Waisnawa yang melayani umat dalam berbagai aktivitas keagamaan. Sementara Ida Bhujangga Rsi Istri Netri dari gGia Babut, Nyitdah Tabanan yang merupakan nabe dari seluruh sulinggih Bhujangga Waisnawa ini. Keberadaan sulinggih bagi maha warga ini dinilai sangat penting peranannya.

Secara berkala maha warga ini menggelar pertemuan sulinggih yang bernama Sabha Agung Sulinggih Maha warga Bhujangga Waisnawa. Dalam pertemuan ini dibahas sesana sulinggih dan berbagai hal yang dianggap penting demi pembinaan para pasemetonan maupun umat secara umum. Selain itu, untuk lebih meningkatkan kualitas sulinggih para calon diksita juga dipersiapkan dengan pola pendidikan tertentu.

Salah satu cendekiawan Hindu Raka Santeri merupakan salah satu cendekiawan yang banyak memberikan pendidikan dalam lingkup Bhujangga Waisnawa. Raka Santeri kerap memberikan telaah keilmuan baik sejarah maha rsi maupun ajaran Weda kepada kelompok ini. Ia sependapat bahwa para sulinggih hendaknya mampu memberikan pencerahan umat selain muput karya. Selain itu, pendidikan agama, menurutnya, hendaknya diterapkan mulai kelompok kecil seperti keluarga, lingkungan atau kelompok dan masyarakat pada umumnya.

Ketua Umum Moncol Pusat Maha Warga Bhujangga Waisnawa Mayjen (Purn) I Ketut Wirdhana menyatakan keberadaan pasemetonan ini bukan merupakan perkumpulan yang eksklusif, melainkan upaya untuk memperkokoh jati diri kehinduan. Mantan Pangdam Dwikora Irian Jaya ini menyatakan ada tiga program pokok yang sedang diupayakan oleh organisasi ini yakni peningkatan ekonomi, rasa aman serta peningkatan pemahaman ajaran agama. Ketua Umum Prajaniti Pusat ini menegaskan ajaran pokok Waisnawa adalah berupa kesetaraan, kesetiaan, kebijaksanaan dan kasih sayang.

Menurutnya, paham yang dianut oleh Bhujangga Waisnawa adalah catur warna yang didasari rasa saling menghormati dan kasih sayang. Selain itu, tata cara pelaksanaan upacara agama lebih ditekankan pada konsep kesederhanaan dengan tanpa menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya. Pilosofi yadnya yang dianut oleh maha warga ini lebih merupakan pada kemampuan pribadi masing-masing tanpa harus memaksakan diri.

KaTa BijaK TenTang CiNta

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)